Nama Lamine Yamal kini menjadi simbol kebangkitan Barcelona. Di usia baru 18 tahun, pemain muda asal Spanyol ini sudah tampil sebagai tulang punggung Blaugrana, berperan penting dalam keberhasilan klub meraih treble winner musim lalu.
Performa gemilangnya membuat Barcelona bergerak cepat dengan mengikat Yamal lewat kontrak super panjang hingga tahun 2031. Kesepakatan itu bukan hanya jaminan masa depan klub, tetapi juga menjadikannya pemain muda dengan gaji tertinggi di dunia saat ini.
Gaji Fantastis Sang Bintang Muda
Menurut laporan The Athletic, Yamal menerima bayaran sekitar £644 ribu (Rp14 miliar) per pekan, atau lebih dari £33 juta per tahun sebelum pajak. Angka tersebut bisa meningkat berkat berbagai bonus performa dan pencapaian pribadi, sejalan dengan kontribusinya yang terus menanjak setiap musim.
Dengan usia yang masih sangat muda, potensi Yamal dipandang luar biasa oleh banyak pengamat sepak bola Eropa. Ia menjadi simbol baru generasi La Masia dan representasi masa depan proyek jangka panjang Barcelona di bawah Hansi Flick.
Barca Tolak Tawaran 350 Juta Pounds dari Al Hilal
Ketenaran Yamal ternyata menarik perhatian klub-klub kaya, termasuk dari Timur Tengah. Menurut laporan dari Fichajes. Raksasa Arab Saudi Al Hilal mengajukan tawaran fantastis senilai £350 juta (sekitar Rp7,7 triliun) untuk mendatangkan Yamal.
Jika disetujui, angka itu akan memecahkan rekor transfer dunia, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Neymar saat pindah ke PSG pada 2017.
Namun, Barcelona menolak tawaran tersebut tanpa berpikir panjang. Klub menegaskan bahwa Yamal adalah pemain yang tidak dijual dalam kondisi apa pun. Blaugrana menilai proyek jangka panjang mereka membutuhkan figur muda seperti Yamal sebagai simbol generasi baru.
“Yamal adalah masa depan kami. Nilainya tidak bisa diukur dengan uang,” ujar salah satu sumber internal Barcelona yang dikutip Fichajes.
Jika transfer ini diterima, Yamal akan menyusul bintang-bintang besar seperti Darwin Núñez, Kalidou Koulibaly, dan Joao Cancelo yang telah bergabung dengan Saudi Pro League. Namun, baik Barcelona maupun Yamal memilih untuk tetap fokus di Eropa.
Yamal: Mustahil Saya Pergi ke Klub Lain
Sikap profesional dan loyalitas Yamal juga menjadi alasan kuat Barcelona menolak tawaran tersebut. Dalam wawancara dengan Mundo Deportivo pada Februari 2025, Yamal menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki niat sedikit pun untuk meninggalkan Barcelona.
“Saya pikir mustahil saya pergi ke klub lain. Saya rasa tidak ada yang meragukan betapa saya mencintai klub ini,” ujar Yamal tegas.
Komentar itu sejalan dengan pernyataannya pada tahun 2024 di acara El Hormiguero, ketika ia mengungkapkan impian untuk menjadi legenda Barcelona.
“Saya harap saya tidak pernah pergi. Saya ingin menjadi bagian dari sejarah klub ini,” kata Yamal saat itu.
Kesimpulan: Loyalitas di Atas Segalanya
Tawaran fantastis dari Al Hilal memang menggoda, tetapi Barcelona dan Lamine Yamal membuktikan bahwa nilai emosional dan sportif jauh lebih penting dari uang.
Dengan kontrak jangka panjang dan dukungan penuh dari klub, Yamal diprediksi akan menjadi ikon baru Barcelona dan La Liga dalam dekade mendatang. Ia bukan sekadar pemain muda berbakat, melainkan simbol kesetiaan dan semangat La Masia yang tak ternilai.