Dihukum Larangan Tanding dan Denda Rp178 Juta, Jawaban Enzo Maresca Bikin Fans Chelsea Terharu!

Enzo Maresca

Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar sepak bola Inggris. Pasalnya, pelatih asal Italia tersebut baru saja menerima hukuman larangan mendampingi tim selama satu pertandingan serta denda sebesar £8.000 (sekitar Rp178 juta) dari Federasi Sepak Bola Inggris (FA).
Semua itu terjadi akibat selebrasi liarnya ketika Chelsea meraih kemenangan dramatis atas Liverpool di Stamford Bridge beberapa waktu lalu.

Meski mendapat hukuman cukup berat, Enzo Maresca menanggapi semuanya dengan tenang dan lapang dada. Bahkan, jawaban yang ia berikan saat ditanya soal insiden tersebut membuat banyak fans Chelsea terharu dan semakin menaruh respek terhadap dirinya.


Momen Penuh Gairah di Stamford Bridge

Pertandingan antara Chelsea dan Liverpool yang digelar pada 4 Oktober lalu benar-benar menyajikan drama luar biasa. Laga berjalan ketat hingga akhirnya Estevao Willian mencetak gol kemenangan di menit ke-95. Stadion Stamford Bridge pun bergemuruh dengan sorakan ribuan suporter The Blues.

Di tengah euforia itu, Enzo Maresca tak mampu menahan emosinya. Ia berlari ke pinggir lapangan, bahkan masuk ke area permainan untuk merayakan gol bersama para pemainnya. Aksi spontan tersebut mencerminkan betapa besar gairah dan semangat yang ia miliki untuk klub London Barat itu.

“Saya pikir itu bagian dari pekerjaan kami—momennya, gairahnya, reaksinya,” ujar Maresca kepada media usai pertandingan.

“Musim lalu saya juga pernah dilarang tampil satu pertandingan karena akumulasi kartu kuning. Kali ini, alasannya sama—karena kami menang di menit akhir dan saya terlalu bahagia.”

Maresca menegaskan bahwa ia tidak pernah berniat melanggar aturan. Semua yang terjadi, katanya, adalah murni ledakan emosi karena kerja keras tim akhirnya terbayar.


Harga Mahal Sebuah Selebrasi

Sayangnya, tindakan Maresca dianggap melanggar peraturan karena ia meninggalkan area teknis tanpa izin. Wasit Anthony Taylor langsung mengeluarkan kartu kuning kedua, yang berarti kartu merah untuk sang pelatih.
Tak hanya itu, FA pun menjatuhkan hukuman tambahan berupa larangan mendampingi tim satu pertandingan dan denda sebesar £8.000.

“Itu jumlah yang besar, tetapi itulah aturannya,” kata Maresca dengan senyum tenang.

“Saya pikir itu hanya reaksi alami. Saya sangat senang saat itu, dan saya menerima konsekuensinya dengan senang hati.”

Bagi Maresca, kebahagiaan yang ia rasakan jauh lebih berarti dibanding hukuman yang harus ia jalani. Ia menganggap selebrasi itu sebagai bagian dari perjalanan emosional seorang pelatih yang hidup dalam tensi tinggi setiap pekan.


Sama Sekali Tidak Menyesal

Meski harus absen mendampingi timnya dalam laga melawan Nottingham Forest akhir pekan ini, Maresca menegaskan bahwa dirinya tidak menyesal sedikit pun atas apa yang terjadi.
Ia menganggap momen selebrasi tersebut sebagai sesuatu yang akan selalu ia kenang dalam kariernya sebagai pelatih.

“Saya cukup senang menerima konsekuensinya setelah gol itu,” tegasnya.

Saat ditanya apakah semua itu sepadan, Maresca hanya menjawab singkat: ‘Ya.’

Jawaban sederhana itu menunjukkan keteguhan dan ketulusan hati seorang pelatih yang benar-benar mencintai tim yang ia pimpin.


Jalan Pintas Luluhkan Hati Fans Chelsea

Yang menarik, kejadian ini justru membawa efek positif bagi hubungan Maresca dengan para penggemar Chelsea. Sebelum insiden itu, sebagian fans The Blues masih meragukan kedekatan emosional Maresca dengan klub, terutama karena ia baru beberapa bulan menangani tim.
Namun, setelah melihat selebrasi penuh emosi tersebut, banyak pendukung Chelsea menganggap Maresca kini benar-benar “satu jiwa” dengan klub mereka.

“Itu adalah momen yang menyenangkan,” ujar Maresca.

“Saya pikir itu bagus untuk semua orang—untuk para pemain, para penggemar, dan atmosfer di stadion. Itu hanyalah reaksi spontan yang datang dari hati.”

Sejak insiden itu, media Inggris melaporkan bahwa popularitas Maresca di kalangan fans Chelsea meningkat drastis. Ia dianggap sebagai pelatih yang berani menunjukkan emosi dan kedekatannya dengan para pemain serta suporter.


Penutup

Momen selebrasi Enzo Maresca mungkin membuatnya kehilangan kesempatan memimpin tim di satu pertandingan, namun ia justru memenangkan hati ribuan fans Chelsea.
Aksinya membuktikan bahwa sepak bola bukan hanya soal taktik dan strategi, tetapi juga tentang emosi, gairah, dan rasa cinta terhadap klub yang diperjuangkan.

Dengan semangat seperti itu, Maresca kini bukan hanya pelatih di pinggir lapangan, tetapi juga sosok yang mulai dicintai dan dipercaya untuk membawa Chelsea kembali ke masa kejayaan.